Jakarta, 30 Maret 2023 — Dua dosen Universitas Diponegoro, Ni Kadek Dita Cahyani dan Laila Kholid Alfirdaus, menjadi dua dari 27 peneliti terpilih Indonesia yang berhasil menyelesaikan sembilan bulan program pengembangan kepemimpinan ilmuwan kelas dunia besutan The Conversation Indonesia, Science Leadership Collaborative (SLC). Pengukuhan kelulusan 27 peneliti dari berbagai daerah dan disiplin ilmu ini dilaksanakan pada 17 Maret 2023 lalu di Ungasan, Bali.
Tokoh sains ternama seperti Prof. Sangkot Marzuki, Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia 2008-2018, dan Prof. Jatna Supriatna, Guru Besar Universitas Indonesia, turut memberikan pidato dan mengukuhkan kelulusan para peneliti.
“Angkatan ini adalah pionir. Saya berharap selanjutnya mereka tidak hanya mampu berkolaborasi, tetapi juga menjadi ilmuwan yang matang”, ujar Prof. Jatna Supriatna dalam pidatonya.
Selama sembilan bulan, Dita dan Laila menjalankan rangkaian pembelajaran yang dirancang dengan metode terdepan bersama ahli pengembangan kepemimpinan dari Amerika, Eropa, dan Asia. Rangkaian pembelajaran ini meliputi seminar dan lokakarya, 1-on-1 coaching, peer learning, dan pembelajaran melalui learning machine system.
Selain itu, Dita dan Laila juga dipasangkan dengan mentor yang merupakan ilmuwan ternama di bidangnya. Dita dipasangkan dengan Dr. Karen Osborn, ilmuwan di Smithsonian Institution, Amerika Serikat. Sedangkan Laila dipasangkan dengan Prof. Agus Pramusinto, dosen di Universitas Gadjah Mada sekaligus Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
“Dita, senang sekali bisa mengenalmu. Membicarakan tantangan, kesuksesan, dan semua pekerjaan menarik yang kamu lakukan. Saya harap kesuksesanmu terus berlanjut dan berkembang ke masa yang akan datang”, ucap Dr. Karen.
“Saya harap Dr. Laila bisa terus konsisten dalam menekuni profesi yang ia pilih. Dengan pengalamannya, saya yakin ia dapat menjadi pemimpin masa depan di bidang kebijakan publik”, tambah Prof. Agus.
Dalam acara kelulusan ini, para peneliti ditantang untuk mempresentasikan proyek inovasi yang mereka kembangkan di penghujung program. Dita menjadi satu dari lima peneliti yang terpilih menjadi presenter, dengan proyek berjudul Building the Indonesian Genetic Diversity Database or Repository.
Prof. Sangkot Marzuki selaku perwakilan akademisi, Prodita Sabarini selaku perwakilan media, Rifa Atsari selaku perwakilan start-up, serta audiens yang terdiri dari berbagai pemangku kepentingan memberikan beragam umpan balik untuk membantu Dita untuk mematangkan proyeknya.
Rangkaian acara kelulusan lalu ditutup dengan makan malam dan pengukuhan kelulusan. Banyak harapan yang muncul setelah program ini selesai, salah satunya terkait dampak yang bisa diciptakan para peneliti setelah lulus dari program ini. Prodita Sabarini, CEO/Publisher The Conversation Indonesia, menyampaikan, “Saya berharap akan muncul banyak kolaborasi baru, inisiatif baru, juga jaringan yang lebih luas di antara mereka”.
Sumber : undip.ac.id
0 Komentar